MANFAAT DAN PROSES PELAKSANAAN PENOMORAN RUMAH DI DESA PANGKAL MAS MULYA

| 687x dilihat | Artikel

MANFAAT DAN PROSES PELAKSANAAN PENOMORAN RUMAH DI DESA PANGKAL MAS MULYA

MANFAAT DAN PROSES PELAKSANAAN PENOMORAN RUMAH DI DESA PANGKAL MAS MULYA

Devi Sela Eka Selvia1, Ahmad Tri Bintang2, Candra Wijaya3, Hazma Agnes Fitriya4, Heppy Yulia Hidayah5, Kharisma Fitri Nur’aulia6, Sri Nurkhoriyah7, Vera Alisa Amanda8, Budi Sudewo9

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

[email protected]

 

Abstrak

Artikel ini mendokumentasikan peran kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pemberdayaan masyarakat dari Universitas Islam Negeri Raden Intan. Dalam KKN ini, mahasiswa dituntut untuk berperan secara utuh dalam membantu masyarakat. Kelompok 380, yang melaksanakan KKN di Desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, melaksanakan kegiatan penomoran rumah dari Blok A hingga Blok L. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan manfaat bagi warga desa dengan menyediakan sistem identifikasi yang memudahkan penghuni dan tamu dalam mengenali lokasi rumah. Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi anggota kelompok 380. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan yang tercermin dalam kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai positif dalam diri mahasiswa. Dengan adanya kegiatan yang bermanfaat dan membangun seperti ini, diharapkan kelompok 380 KKN UIN Raden Intan dapat membawa perubahan positif serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi warga Desa Pangkal Mas Mulya.

Kata Kunci: Penomoran Rumah, Kuliah Kerja Nyata, Gotong Royong

Abstract

This article documents the role of the Kuliah Kerja Nyata (KKN) program, based on community empowerment, from Raden Intan State Islamic University. In this KKN program, students are required to fully engage in assisting the community. Group 380, which is carrying out its KKN in Pangkal Mas Mulya Village, Mesuji Timur District, has implemented a house numbering system from Block A to Block L. The goal of this activity is to provide benefits to the village residents by establishing an identification system that makes it easier for residents and guests to locate houses. In addition to offering direct benefits to the community, this activity also provides valuable experience for the group members. The spirit of mutual cooperation and environmental concern reflected in this activity is expected to instill positive values in the students. With such beneficial and constructive activities, it is hoped that Group 380 KKN from UIN Raden Intan will bring about positive changes and serve as an inspiration and motivation for the residents of Pangkal Mas Mulya Village.

Keyword: House Numbering, Community Service Program, Mutual Cooperation

 

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan intrakurikuler yang merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan menggunakan metode yang memperkenalkan dan memberikan pengalaman kerja serta pembelajaran bagi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat (Norhidayah et al., 2022). KKN bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis di lapangan, diharapkan dapat membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab (Putri, Fatma, & Kurnia, 2021). Kegiatan KKN merupakan sarana pembelajaran bagi mahasiswa agar mereka dapat memberikan kontribusi nyata terhadap penerapan ilmu pengetahuan mereka kepada masyarakat (Norhidayah et al., 2022).

Desa adalah bagian dari organisasi pemerintahan yang memiliki kewenangan khusus dalam mengelola dan mengatur warga di wilayahnya. Desa memiliki peran krusial dalam mendukung keberhasilan pemerintahan nasional dan pembangunan secara menyeluruh. Desa menjadi garis depan dalam mencapai keberhasilan dari berbagai urusan dan program pemerintah (Tadanugi, 2019).

Salah satu prasarana administratif desa yang diperlukan adalah nomor rumah. Penomoran rumah dan pembuatan alamat merupakan aspek administratif penting yang seringkali dianggap sepele (Anggraini, 2022). Berdasarkan hasil observasi di Desa Pangkal Mas Mulya, ditemukan bahwa banyak rumah warga tidak memiliki nomor, padahal nomor rumah sangat penting. Nomor rumah adalah bentuk identitas yang menunjukkan lokasi suatu bangunan dan merupakan perlengkapan rumah yang biasanya dipasang di luar ruangan. Nomor rumah umumnya diletakkan di area pintu depan atau gerbang rumah, berfungsi sebagai penanda sekaligus melengkapi alamat. Oleh karena itu, nomor rumah harus dipasang di tempat yang terlihat, sehingga juga berguna untuk keperluan surat-menyurat. Selain sebagai penanda alamat, nomor rumah dapat menjadi elemen dekoratif luar yang memperindah tampilan rumah (Fika, Rahmani, Sasingan, & Maran, 2023).

Lebih dari itu, nomor rumah berfungsi sebagai identitas yang memudahkan pemilik rumah dan orang lain dalam menemukan lokasi rumah yang dituju (Supiyani & Arifn, 2022). Nomor rumah memberikan informasi tentang jumlah rumah dalam suatu RT, yang membantu pihak luar atau pemerintah dalam kegiatan pendataan. Dengan adanya nomor rumah, masyarakat luar desa atau pemerintah dapat dengan mudah menemukan alamat yang akurat, menunjukkan jumlah rumah dalam suatu RT, serta mengetahui kepala rumah tangga di rumah tersebut, sehingga kesalahan dalam penginputan data dan alamat dapat dihindari (Putri, Fatma, & Kurnia, 2021). Nomor rumah bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mempermudah identifikasi lokasi. Keberadaan nomor rumah sangat penting, terutama dalam penataan dan mempermudah akses ke rumah warga (Asmi et al., 2023). Program penataan dan pembuatan nomor rumah ini juga memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat (Ramadhan, Firdaus, Putri, & Chusni, 2024).

Tabel 1. Jumlah Rumah Warga Desa Pangkal Mas Mulya

Berdasarkan data dalam tabel di atas, Desa Pangkal Mas Mulya memiliki sejumlah 462 rumah yang tersebar di 12 blok, yaitu dari Blok A hingga Blok L. Setiap blok memiliki jumlah rumah yang bervariasi, dengan Blok E memiliki jumlah rumah terbanyak (54 rumah) dan Blok L memiliki jumlah rumah paling sedikit (16 rumah).

Kegiatan penomoran rumah di Desa Pangkal Mas Mulya sangat penting untuk meningkatkan efektivitas administrasi dan identifikasi lokasi. Sebelumnya, banyak rumah di desa ini tidak memiliki nomor, yang menyulitkan proses administrasi dan penataan data. Dengan adanya penomoran rumah yang baru, setiap rumah akan memiliki identifikasi yang jelas, yang tidak hanya mempermudah pendataan dan administrasi, tetapi juga membantu dalam navigasi dan keperluan surat-menyurat.

Tujuan utama dari penataan dan pembuatan nomor rumah ini adalah untuk memberikan identitas yang jelas dan teratur kepada setiap rumah di Desa Pangkal Mas Mulya. Dengan nomor rumah yang terpasang dengan baik, diharapkan akan meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek, seperti pengambilan data, pelayanan publik, dan komunikasi antarwarga. Program ini juga diharapkan dapat mempermudah akses bagi pihak luar maupun pemerintah dalam menemukan lokasi dan informasi yang akurat mengenai rumah-rumah di desa tersebut.

METODE

Pembuatan nomor rumah dimulai dengan tahap Observasi, diikuti dengan tahap Perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap Pelaksanaan, dan tahap terakhir adalah Pemaparan Hasil. Pada tahap Observasi, dilakukan bersama dengan aparatur Desa Pangkal Mas Mulya untuk melakukan pendataan ulang jumlah rumah. Setelah Observasi, proses berlanjut ke tahap Perencanaan. Perencanaan adalah proses yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan, dan bisa diartikan sebagai proses merencanakan kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan di masa depan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Anggi, 2023). Pada dasarnya, perencanaan melibatkan penentuan kegiatan yang akan dilakukan di masa depan dengan tujuan mengatur sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai harapan (Arifudin & Sholeha, 2021). Dalam pembuatan nomor rumah di Desa Pangkal Mas Mulya, perencanaan mencakup estimasi biaya, pembelian bahan-bahan yang diperlukan, perencanaan desain, serta estimasi waktu yang dibutuhkan.

Tahap Pelaksanaan adalah proses pengerjaan dari kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Pembuatan nomor rumah dimulai dengan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan, diikuti dengan pembuatan nomor rumah, dan diakhiri dengan pemasangan nomor rumah di semua rumah warga Desa Pangkal Mas Mulya. Tahap terakhir adalah Pemaparan Hasil, yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua rumah warga telah dilengkapi dengan nomor rumahnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

            Nomor rumah yang diberikan sebanyak 456 rumah. 456 adalah total keseluruhan rumah di Desa Pangkal Mas Mulya. Alat-alat yang diperlukan untuk penomoran rumah adalah sebagai berikut: (1) Triplek, (2) Cat, (3) Spons, (4) Bensin, (5) Thinner, (6) Cutter, (7) Gergaji Ukir.

            Mulailah dengan mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Pastikan triplek dalam kondisi baik dan bersih dari debu. Sebelum memulai pemotongan, desain nomor rumah dicetak pada kertas dengan ukuran yang diinginkan. Selanjutnya, triplek di tandai sesuai dengan ukuran desain pada kertas. Tempelkan kertas cetakan pada triplek dengan menggunakan klip atau jepitan untuk menjaga desain tetap di tempatnya. Pensil atau spidol digunakan untuk menggambar kontur desain pada triplek. Untuk proses pemotongan, cutter digunakan untuk memotong triplek mengikuti garis yang telah ditandai. Pemotongan dilakukan secara hati-hati dan perlahan agar hasilnya rapi. Gergaji ukir dipakai jika desain memerlukan potongan yang lebih kompleks atau melengkung, yang memungkinkan pemotongan dengan bentuk detail. Setelah selesai memotong, tepi triplek dihaluskan dengan amplas untuk menghilangkan serat yang kasar dan memastikan hasil yang rapi. Hasil pemotongan diperiksa untuk memastikan bahwa ukuran dan bentuk sesuai dengan desain.

Setelah pemotongan dan pengukiran triplek selesai, langkah berikutnya adalah proses pengecatan. Pertama-tama, cat dicampur dengan thinner untuk mengatur kekentalan dan memastikan aplikasi yang merata pada triplek. Untuk efisiensi, mahasiswa dibagi menjadi 8 tim, masing-masing terdiri dari 2 orang dari kelompok 379 dan 380. Setiap tim bertanggung jawab untuk mendistribusikan cat ke setiap rumah warga, menggunakan triplek yang sudah diukir sebagai media untuk nomor rumah. Dengan tim yang terorganisir, proses pengecatan dapat dilakukan secara bersamaan dan menyeluruh, memastikan bahwa setiap rumah mendapatkan nomor rumah yang sudah dicat dengan benar. Setelah proses pengecatan selesai, bensin digunakan untuk membersihkan cat yang mungkin menempel di tangan.

                  

Gambar 1. Hasil Pengukiran                          Gambar 2. Hasil Pengecatan

KESIMPULAN

            Kegiatan penomoran rumah di Desa Pangkal Mas Mulya yang dilaksanakan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Raden Intan telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas administrasi dan identifikasi lokasi. Dengan melibatkan semua tahap mulai dari observasi hingga pemaparan hasil, proyek ini berhasil memberikan nomor rumah yang terstruktur kepada 456 rumah di desa tersebut.

Pemotongan dan pengukiran triplek dilakukan dengan teliti mengikuti desain yang telah dicetak, menggunakan alat-alat seperti cutter dan gergaji ukir. Proses pengecatan yang melibatkan campuran cat dan thinner, serta pembagian tim yang terorganisir, memastikan bahwa setiap rumah mendapatkan nomor yang sesuai dan diterapkan dengan merata. Penggunaan bensin untuk pembersihan setelah pengecatan.

Implementasi sistem penomoran rumah tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi warga dalam hal navigasi dan administrasi, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat. Proyek ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Dengan keberhasilan ini, diharapkan Desa Pangkal Mas Mulya dapat merasakan peningkatan dalam administrasi, pelayanan publik, dan komunikasi antarwarga, sekaligus menjadi contoh positif bagi kegiatan KKN di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggi. (2023, 28 November). Pengertian Perencanaan: Karakteristik, Tujuan, dan Jenis-jenisnya. Accurate.id. Retrieved from https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan/

Anggraini, L. D. (2022). Penomoran Rumah dan Pembagian Wilayah: Studi Kasus Karangmalang Yogyakarta. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 84-97.

Arifudin, M., & Sholeha, F. Z. (2021). Planning (Perencanaan) dalam Manajemen Pendidikan Islam. Ma’alim: Jurnal Pendidikan Islam, 146-160.

Asmi, N., Safitri, N. A., Mulia, B. M., Dewang, A. A., Abbas, H., Yusran, ... & Upe, A. (2023). Estetika Lingkungan melalui Penataan serta Pengadaan Plat Nomor Rumah Penduduk di Lingkungan Lapatete Kelurahan Padduppa. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Sosiosaintifik, 6-10.

Fika, E. C., Rahmani, G. V., Sasingan, R., & Maran, M. G. (2023). Aksi Bersih dan Penataan Lingkungan Melalui Program KKN Mahasiswa Di Desa Gamlaha Kecamatan Kao Utara. Hirono: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 158-165.

Norhidayah, Sari, H. N., Fitria, M., Bahruddin, M., Mutawali, A., Maskanah, ... & Syahrani. (2022). Kuliah Kerja Nyata (KKN) Di Desa Sungai Namangkecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Journal of Community Dedication, 26-36.

Putri, D. S., Fatma, & Kurnia. (2021). Pengadaan Nomor Rumah Di Desa Balusu Kabupaten Barru. Jurnal Lepa-lepa Open, 99-102.

Ramadhan, M. R., Firdaus, M. A., Putri, S. B., & Chusni, M. M. (2024). Pembuatan Nomor Rumah dan Marka Jalan di Dusun 3 Desa Sukamaju. PROCEEDINGS UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 290-297.

Supiyani, I., & Arifn, N. (2022). Identifikasi Nomor Rumah Pada Citra Digital Menggunakan Neural Network. Jurnal Methodika, 18-21.

Tadanugi, I. N. (2019). Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan Saranadan Prasarana Di Desa Bo’e Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Jurnal Ilmiah Administratie, 53-66.

MANFAAT DAN PROSES PELAKSANAAN PENOMORAN RUMAH DI DESA PANGKAL MAS MULYA

Devi Sela Eka Selvia1, Ahmad Tri Bintang2, Candra Wijaya3, Hazma Agnes Fitriya4, Heppy Yulia Hidayah5, Kharisma Fitri Nur’aulia6, Sri Nurkhoriyah7, Vera Alisa Amanda8, Budi Sudewo9

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

[email protected]

 

Abstrak

Artikel ini mendokumentasikan peran kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pemberdayaan masyarakat dari Universitas Islam Negeri Raden Intan. Dalam KKN ini, mahasiswa dituntut untuk berperan secara utuh dalam membantu masyarakat. Kelompok 380, yang melaksanakan KKN di Desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, melaksanakan kegiatan penomoran rumah dari Blok A hingga Blok L. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan manfaat bagi warga desa dengan menyediakan sistem identifikasi yang memudahkan penghuni dan tamu dalam mengenali lokasi rumah. Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi anggota kelompok 380. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan yang tercermin dalam kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai positif dalam diri mahasiswa. Dengan adanya kegiatan yang bermanfaat dan membangun seperti ini, diharapkan kelompok 380 KKN UIN Raden Intan dapat membawa perubahan positif serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi warga Desa Pangkal Mas Mulya.

Kata Kunci: Penomoran Rumah, Kuliah Kerja Nyata, Gotong Royong

Abstract

This article documents the role of the Kuliah Kerja Nyata (KKN) program, based on community empowerment, from Raden Intan State Islamic University. In this KKN program, students are required to fully engage in assisting the community. Group 380, which is carrying out its KKN in Pangkal Mas Mulya Village, Mesuji Timur District, has implemented a house numbering system from Block A to Block L. The goal of this activity is to provide benefits to the village residents by establishing an identification system that makes it easier for residents and guests to locate houses. In addition to offering direct benefits to the community, this activity also provides valuable experience for the group members. The spirit of mutual cooperation and environmental concern reflected in this activity is expected to instill positive values in the students. With such beneficial and constructive activities, it is hoped that Group 380 KKN from UIN Raden Intan will bring about positive changes and serve as an inspiration and motivation for the residents of Pangkal Mas Mulya Village.

Keyword: House Numbering, Community Service Program, Mutual Cooperation

 

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan intrakurikuler yang merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan menggunakan metode yang memperkenalkan dan memberikan pengalaman kerja serta pembelajaran bagi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat (Norhidayah et al., 2022). KKN bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis di lapangan, diharapkan dapat membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab (Putri, Fatma, & Kurnia, 2021). Kegiatan KKN merupakan sarana pembelajaran bagi mahasiswa agar mereka dapat memberikan kontribusi nyata terhadap penerapan ilmu pengetahuan mereka kepada masyarakat (Norhidayah et al., 2022).

Desa adalah bagian dari organisasi pemerintahan yang memiliki kewenangan khusus dalam mengelola dan mengatur warga di wilayahnya. Desa memiliki peran krusial dalam mendukung keberhasilan pemerintahan nasional dan pembangunan secara menyeluruh. Desa menjadi garis depan dalam mencapai keberhasilan dari berbagai urusan dan program pemerintah (Tadanugi, 2019).

Salah satu prasarana administratif desa yang diperlukan adalah nomor rumah. Penomoran rumah dan pembuatan alamat merupakan aspek administratif penting yang seringkali dianggap sepele (Anggraini, 2022). Berdasarkan hasil observasi di Desa Pangkal Mas Mulya, ditemukan bahwa banyak rumah warga tidak memiliki nomor, padahal nomor rumah sangat penting. Nomor rumah adalah bentuk identitas yang menunjukkan lokasi suatu bangunan dan merupakan perlengkapan rumah yang biasanya dipasang di luar ruangan. Nomor rumah umumnya diletakkan di area pintu depan atau gerbang rumah, berfungsi sebagai penanda sekaligus melengkapi alamat. Oleh karena itu, nomor rumah harus dipasang di tempat yang terlihat, sehingga juga berguna untuk keperluan surat-menyurat. Selain sebagai penanda alamat, nomor rumah dapat menjadi elemen dekoratif luar yang memperindah tampilan rumah (Fika, Rahmani, Sasingan, & Maran, 2023).

Lebih dari itu, nomor rumah berfungsi sebagai identitas yang memudahkan pemilik rumah dan orang lain dalam menemukan lokasi rumah yang dituju (Supiyani & Arifn, 2022). Nomor rumah memberikan informasi tentang jumlah rumah dalam suatu RT, yang membantu pihak luar atau pemerintah dalam kegiatan pendataan. Dengan adanya nomor rumah, masyarakat luar desa atau pemerintah dapat dengan mudah menemukan alamat yang akurat, menunjukkan jumlah rumah dalam suatu RT, serta mengetahui kepala rumah tangga di rumah tersebut, sehingga kesalahan dalam penginputan data dan alamat dapat dihindari (Putri, Fatma, & Kurnia, 2021). Nomor rumah bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mempermudah identifikasi lokasi. Keberadaan nomor rumah sangat penting, terutama dalam penataan dan mempermudah akses ke rumah warga (Asmi et al., 2023). Program penataan dan pembuatan nomor rumah ini juga memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat (Ramadhan, Firdaus, Putri, & Chusni, 2024).

Tabel 1. Jumlah Rumah Warga Desa Pangkal Mas Mulya

Berdasarkan data dalam tabel di atas, Desa Pangkal Mas Mulya memiliki sejumlah 462 rumah yang tersebar di 12 blok, yaitu dari Blok A hingga Blok L. Setiap blok memiliki jumlah rumah yang bervariasi, dengan Blok E memiliki jumlah rumah terbanyak (54 rumah) dan Blok L memiliki jumlah rumah paling sedikit (16 rumah).

Kegiatan penomoran rumah di Desa Pangkal Mas Mulya sangat penting untuk meningkatkan efektivitas administrasi dan identifikasi lokasi. Sebelumnya, banyak rumah di desa ini tidak memiliki nomor, yang menyulitkan proses administrasi dan penataan data. Dengan adanya penomoran rumah yang baru, setiap rumah akan memiliki identifikasi yang jelas, yang tidak hanya mempermudah pendataan dan administrasi, tetapi juga membantu dalam navigasi dan keperluan surat-menyurat.

Tujuan utama dari penataan dan pembuatan nomor rumah ini adalah untuk memberikan identitas yang jelas dan teratur kepada setiap rumah di Desa Pangkal Mas Mulya. Dengan nomor rumah yang terpasang dengan baik, diharapkan akan meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek, seperti pengambilan data, pelayanan publik, dan komunikasi antarwarga. Program ini juga diharapkan dapat mempermudah akses bagi pihak luar maupun pemerintah dalam menemukan lokasi dan informasi yang akurat mengenai rumah-rumah di desa tersebut.

METODE

Pembuatan nomor rumah dimulai dengan tahap Observasi, diikuti dengan tahap Perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap Pelaksanaan, dan tahap terakhir adalah Pemaparan Hasil. Pada tahap Observasi, dilakukan bersama dengan aparatur Desa Pangkal Mas Mulya untuk melakukan pendataan ulang jumlah rumah. Setelah Observasi, proses berlanjut ke tahap Perencanaan. Perencanaan adalah proses yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan, dan bisa diartikan sebagai proses merencanakan kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan di masa depan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Anggi, 2023). Pada dasarnya, perencanaan melibatkan penentuan kegiatan yang akan dilakukan di masa depan dengan tujuan mengatur sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai harapan (Arifudin & Sholeha, 2021). Dalam pembuatan nomor rumah di Desa Pangkal Mas Mulya, perencanaan mencakup estimasi biaya, pembelian bahan-bahan yang diperlukan, perencanaan desain, serta estimasi waktu yang dibutuhkan.

Tahap Pelaksanaan adalah proses pengerjaan dari kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Pembuatan nomor rumah dimulai dengan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan, diikuti dengan pembuatan nomor rumah, dan diakhiri dengan pemasangan nomor rumah di semua rumah warga Desa Pangkal Mas Mulya. Tahap terakhir adalah Pemaparan Hasil, yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua rumah warga telah dilengkapi dengan nomor rumahnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

            Nomor rumah yang diberikan sebanyak 456 rumah. 456 adalah total keseluruhan rumah di Desa Pangkal Mas Mulya. Alat-alat yang diperlukan untuk penomoran rumah adalah sebagai berikut: (1) Triplek, (2) Cat, (3) Spons, (4) Bensin, (5) Thinner, (6) Cutter, (7) Gergaji Ukir.

            Mulailah dengan mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Pastikan triplek dalam kondisi baik dan bersih dari debu. Sebelum memulai pemotongan, desain nomor rumah dicetak pada kertas dengan ukuran yang diinginkan. Selanjutnya, triplek di tandai sesuai dengan ukuran desain pada kertas. Tempelkan kertas cetakan pada triplek dengan menggunakan klip atau jepitan untuk menjaga desain tetap di tempatnya. Pensil atau spidol digunakan untuk menggambar kontur desain pada triplek. Untuk proses pemotongan, cutter digunakan untuk memotong triplek mengikuti garis yang telah ditandai. Pemotongan dilakukan secara hati-hati dan perlahan agar hasilnya rapi. Gergaji ukir dipakai jika desain memerlukan potongan yang lebih kompleks atau melengkung, yang memungkinkan pemotongan dengan bentuk detail. Setelah selesai memotong, tepi triplek dihaluskan dengan amplas untuk menghilangkan serat yang kasar dan memastikan hasil yang rapi. Hasil pemotongan diperiksa untuk memastikan bahwa ukuran dan bentuk sesuai dengan desain.

Setelah pemotongan dan pengukiran triplek selesai, langkah berikutnya adalah proses pengecatan. Pertama-tama, cat dicampur dengan thinner untuk mengatur kekentalan dan memastikan aplikasi yang merata pada triplek. Untuk efisiensi, mahasiswa dibagi menjadi 8 tim, masing-masing terdiri dari 2 orang dari kelompok 379 dan 380. Setiap tim bertanggung jawab untuk mendistribusikan cat ke setiap rumah warga, menggunakan triplek yang sudah diukir sebagai media untuk nomor rumah. Dengan tim yang terorganisir, proses pengecatan dapat dilakukan secara bersamaan dan menyeluruh, memastikan bahwa setiap rumah mendapatkan nomor rumah yang sudah dicat dengan benar. Setelah proses pengecatan selesai, bensin digunakan untuk membersihkan cat yang mungkin menempel di tangan.

                  

Gambar 1. Hasil Pengukiran                          Gambar 2. Hasil Pengecatan

KESIMPULAN

            Kegiatan penomoran rumah di Desa Pangkal Mas Mulya yang dilaksanakan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Raden Intan telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas administrasi dan identifikasi lokasi. Dengan melibatkan semua tahap mulai dari observasi hingga pemaparan hasil, proyek ini berhasil memberikan nomor rumah yang terstruktur kepada 456 rumah di desa tersebut.

Pemotongan dan pengukiran triplek dilakukan dengan teliti mengikuti desain yang telah dicetak, menggunakan alat-alat seperti cutter dan gergaji ukir. Proses pengecatan yang melibatkan campuran cat dan thinner, serta pembagian tim yang terorganisir, memastikan bahwa setiap rumah mendapatkan nomor yang sesuai dan diterapkan dengan merata. Penggunaan bensin untuk pembersihan setelah pengecatan.

Implementasi sistem penomoran rumah tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi warga dalam hal navigasi dan administrasi, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat. Proyek ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Dengan keberhasilan ini, diharapkan Desa Pangkal Mas Mulya dapat merasakan peningkatan dalam administrasi, pelayanan publik, dan komunikasi antarwarga, sekaligus menjadi contoh positif bagi kegiatan KKN di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggi. (2023, 28 November). Pengertian Perencanaan: Karakteristik, Tujuan, dan Jenis-jenisnya. Accurate.id. Retrieved from https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan/

Anggraini, L. D. (2022). Penomoran Rumah dan Pembagian Wilayah: Studi Kasus Karangmalang Yogyakarta. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 84-97.

Arifudin, M., & Sholeha, F. Z. (2021). Planning (Perencanaan) dalam Manajemen Pendidikan Islam. Ma’alim: Jurnal Pendidikan Islam, 146-160.

Asmi, N., Safitri, N. A., Mulia, B. M., Dewang, A. A., Abbas, H., Yusran, ... & Upe, A. (2023). Estetika Lingkungan melalui Penataan serta Pengadaan Plat Nomor Rumah Penduduk di Lingkungan Lapatete Kelurahan Padduppa. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Sosiosaintifik, 6-10.

Fika, E. C., Rahmani, G. V., Sasingan, R., & Maran, M. G. (2023). Aksi Bersih dan Penataan Lingkungan Melalui Program KKN Mahasiswa Di Desa Gamlaha Kecamatan Kao Utara. Hirono: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 158-165.

Norhidayah, Sari, H. N., Fitria, M., Bahruddin, M., Mutawali, A., Maskanah, ... & Syahrani. (2022). Kuliah Kerja Nyata (KKN) Di Desa Sungai Namangkecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Journal of Community Dedication, 26-36.

Putri, D. S., Fatma, & Kurnia. (2021). Pengadaan Nomor Rumah Di Desa Balusu Kabupaten Barru. Jurnal Lepa-lepa Open, 99-102.

Ramadhan, M. R., Firdaus, M. A., Putri, S. B., & Chusni, M. M. (2024). Pembuatan Nomor Rumah dan Marka Jalan di Dusun 3 Desa Sukamaju. PROCEEDINGS UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 290-297.

Supiyani, I., & Arifn, N. (2022). Identifikasi Nomor Rumah Pada Citra Digital Menggunakan Neural Network. Jurnal Methodika, 18-21.

Tadanugi, I. N. (2019). Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan Saranadan Prasarana Di Desa Bo’e Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Jurnal Ilmiah Administratie, 53-66.