Pemprov Lampung dan Delegasi Uni Eropa Bahas Penguatan Kohesi Sosial untuk Pencegahan Konflik

| 102x dilihat | Berita

Pemprov Lampung dan Delegasi Uni Eropa Bahas Penguatan Kohesi Sosial untuk Pencegahan Konflik

jdih.lampungprov.go.id - Bandar Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Muhammad Firsada, menerima audiensi Delegasi Uni Eropa di Indonesia dalam rangka memperkuat sinergi lintas pemangku kepentingan untuk penguatan kohesi sosial dan pencegahan konflik sosial di daerah.

Kegiatan audiensi yang berlangsung di Ruang Sakai Sambayan Kantor Gubernur Lampung tersebut dihadiri oleh Erman Syarif.S.H.MH dan perwakilan organisasi masyarakat sipil, unsur Forkopimda, perwakilan OPD terkait, serta mitra pelaksana proyek yakni ChildFund International dan Yayasan Pembinaan Sosial Katholik (YPSK).

Dalam sambutannya, Sekda Provinsi Lampung Firsada menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian dan dukungan Uni Eropa terhadap pembangunan sosial yang inklusif dan damai di Provinsi Lampung. Ia menekankan bahwa penguatan kohesi sosial merupakan elemen penting dalam menciptakan stabilitas dan pembangunan berkelanjutan.

“Kita harus terus mendorong partisipasi semua elemen masyarakat, khususnya generasi muda, dalam membangun ruang dialog, menumbuhkan rasa saling percaya, serta memperkuat nilai-nilai toleransi,” ujar Firsada.

Sementara itu, Perwakilan Delegasi Uni Eropa Mr. Stephane Mechati, Deputy Head of Mission, European Union Delegation to Indonesia, menegaskan komitmen Uni Eropa untuk terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sosial yang damai dan harmonis di Indonesia. Ia menilai Provinsi Lampung sebagai daerah yang strategis dan potensial dalam pelaksanaan program penguatan kohesi sosial.

“Kami percaya bahwa program ini dapat menjadi model bagi daerah lain. Kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, dan mitra internasional sangat krusial dalam membangun ketahanan sosial,” ujar Mr. Stephane Mechati.

Proyek Penguatan Kohesi Sosial (Social Cohesion Support Project/SSCP) yang dimulai sejak Februari 2023 telah menjangkau lebih dari seribu penerima manfaat di Provinsi Lampung. Program ini meliputi kegiatan dialog antaragama dan antarbudaya, pelatihan kepemimpinan pemuda, serta penguatan kapasitas masyarakat dalam membangun perdamaian.

Audiensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama menuju Lampung yang damai, inklusif, dan berdaya saing.

Source: Tabloid Pilar Post