Serial Buku Pi’il Pesenggikhi, Falsafah Hidup Orang Lampung. Kata Pengantar Dari 6 Seri Tulisan. Oleh : Mohammad Medani Bahagianda *)

| 18x dilihat | Artikel

Serial Buku Pi’il Pesenggikhi, Falsafah Hidup Orang Lampung. Kata Pengantar Dari 6 Seri Tulisan. Oleh : Mohammad Medani Bahagianda *)

jdih.lampungprov.go.id - BANDAR LAMPUNG - Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, serial buku Pi’il Pesenggikhi, Falsafah Hidup Orang Lampung ini dapat kami hadirkan sebagai bentuk ikhtiar dalam merawat, mendokumentasikan, serta mengaktualisasikan nilai-nilai luhur budaya Lampung di tengah dinamika kehidupan masyarakat modern.

Pi’il Pesenggikhi merupakan falsafah hidup masyarakat Lampung yang menjunjung tinggi harga diri, rasa hormat, dan keharmonisan sosial. Nilai ini tidak hanya bersifat normatif, tetapi menjadi fondasi dalam membangun identitas, karakter, dan relasi sosial yang berkelanjutan. Dalam konteks perubahan zaman, keberadaan falsafah ini perlu terus diperkenalkan, dipahami, dan diamalkan oleh generasi masa kini dan yang akan datang.

Serial ini terdiri dari enam buku dengan tema-tema yang merefleksikan berbagai dimensi dari Pi’il Pesenggikhi:

🔶 Buku 1: Harga Diri dalam Harmoni, tentang menjaga martabat pribadi dan keluarga dalam bingkai kebersamaan.

🔶 Buku 2: Sembah Rasa, Sopan dalam Bahasa, mengenai makna kesantunan sebagai wujud penghargaan dalam berkomunikasi.

🔶 Buku 3: Tepuk Tangan Bukan Sekadar Irama, menggali simbol-simbol budaya yang sarat nilai kebersamaan.

🔶 Buku 4: Besan dan Balas Pantun: Adat yang Menyatukan, membahas peran tradisi dalam menyatukan hubungan sosial.

🔶 Buku 5: Warisan Bukan Harta, Tapi Nilai, menegaskan bahwa nilai budaya adalah warisan paling berharga.

🔶 Buku 6: Adat Dihidupkan, Bukan Dikenang, sebagai ajakan untuk menghidupkan adat dalam praktik, bukan hanya dalam nostalgia.

Karya ini kami persembahkan dengan hormat dan rasa cinta yang mendalam kepada para tetua adat, tokoh masyarakat, pendidik, dan generasi muda Lampung, yang dengan segala upaya, terus menjaga nyala nilai-nilai kearifan lokal di tengah arus globalisasi yang kian deras.

Kami juga menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terbitnya serial ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga buku ini menjadi sumbangsih kecil namun bermakna dalam rangka pelestarian budaya dan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal.
Tabiik pun... ***

*) Penulis Adalah Saibatin dari Kebandakhan Makhga Way Lima. Gelar Dalom Putekha Jaya Makhga, asal Sukamarga Gedungtataan, Pesawaran. Tinggal di Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Source: nataragung.id